Becoming seorang vader
Wuuiiiihh. Waktu cepat berlalu. Masih ingat ketika Nito celingak celinguk di Schiphol. Nggak kenal siapa-siapa. Yang dibawa cuma baju, itupun rata-rata udah buluk. Waktu itu di benak cuma kepikir akan cari nafkah di Belanda, mencoba peruntungan. Tapi nggak kepikir bakal nikah, apalagi punya anak.
Namun kini, lima tahun lewat, istri tersenyum dengan perut gede berisi anak. Rasanya nggak percaya. Gua bakal jadi seorang ayah. Sebentar lagi Nito akan ngegendong bayi en 20 tahun kemudian si bayi udah gede dan ngajarin ayahnya yang mungkin udah jadi bolot.
My God!
Ik am becoming seorang vader!