Tembok Cina
Great Wall of China. Di Belanda disebut sebagai Lange Muur. Di Indonesia lebih sederhana lagi: Tembok Cina. Istilah dalam bahasa Inggris Great Wall itu sebenarnya secara alih bahasa kurang pas. Sebutlah kalau itu dimaksud dengan fakta bahwa tembok yang membentengi antara Cina dan Mongolia tersebut memang luar biasa: Great! Tapi istilah Cina-nya(tulisan Pinyin: Wànli Chángchéng artinya tembok panjang 10 ribu li, satu li setara sekitar 500 meter) cocok dengan sebutan dalam bahasa Belanda Lange Muur=Long Wall=Tembok Panjang. Tapi sebutan dalam bahasa Indonesia yang menyedihkan yaitu Tembok Cina. Seolah-olah tembok tersebut cuma tembok biasa buatan orang Cina dan nggak ada istimewanya. Aneh memang. Mengapa ahli bahasa Indonesia membahasakan Great Wall/Lange Muur/Wanli Changcheng itu cuma dengan dua kata sederhana Tembok Cina.
"This is a Great Wall and only a great people with a great past could have a great wall and such a great people with a such a great wall will surely have a great future."
Richard M. Nixon
Tembok Cina memanjang dari Shanhaiguan hingga ke Jiayuguan Pass di gurun Gobi. Total 6352 km. Tingginya bervariasi antara 7 sampai 8 meter. Lebar antara 5 sampai 8 meter. Untuk ukuran lebar dipakai ukuran lima kuda berbanjar. Ini dimaksud agar laju pasukan penjaga ataupun laju pasokan bahan baku berjalan lancar.
Pembangunan tembok ini bermula sejak dinasti pertama Qin Shi Huang dan berlanjut terus pada dinasti Han, Wei, Qi dan Shui. Pada prinsipnya tembok ini bertujuan untuk mencegah serangan-serangan dari Mongol, Hunnic, Turkic dan suku lain yang mendiami daerah Mongolia dan Manchuria. Ironinya, dibangun secara berdarah-darah, tembok tebal yang dijaga 25 ribu pasukan ini sama sekali tak dapat mencegah masuknya musuh. Genghis Khan dengan mudahnya masuk Beijing. Kabarnya tak perlu dengan kekerasan tapi cukup dengan nyogok penjaga. Kemudian tembok ini tak mampu pula meredam serangan Jepang dari laut. Tentu tembok ini nggak ada gunanya menghadang serangan laut. Serta gagal pula menghambat sergapan Eropa. Namun tak disangkal tembok luar biasa ini menjadi sumber pendapatan serta simbol kebanggaan Cina.
Nita Nito sukses naik tembok Cina sampai pos pertama. Hebatnya ini dilakukan saat Nita tengah "spesial".