zaterdag 27 januari 2007

20W5D

Healthy indeed

Hari yang ditunggu telah tiba. Nita diperiksa sonar minggu ke 20. Tepatnya umur bayi kami 20 minggu 5 hari. "Semua terlihat sehat," ujar si dokter. Seluruh unsur tubuh bayi kami nampak sudah lengkap. Perasaan kami bercampur aduk. Melihat sebuah kehidupan yang tak sabar menjalani hidup itu sendiri. Dia bergeliat di dalam perut Nita. Sabar ya nak. Dunia ini tak akan habis dalam satu hari.

That's our baby

Teknologi sekarang emang canggih. Dia bisa melihat si bayi, paling tidak dalam bentuk sketsa sonar. Nita menebak-nebak. Apakah bayi ini mirip si ayah atau si ibu atau campur, atau bahkan nggak mirip orang tuanya sama sekali. Nah lho.

20W5D

Kami belum mau tahu jenis kelamin anak kami. Perempuan atau lelaki sama saja. Keduanya buah tangan Tuhan lewat kami. Yang penting dia sehat, dan ketika lahir, kemudian menjalani hidup, dia tak lupa dengan Tuhannya, orang tuanya dan misinya.

dinsdag 16 januari 2007

Pelajaran penting

Dulu kata mama jangan sering main di luar tanpa baju. Katanya bisa masuk angin. Pech! Gak percaya. Nito dulu dengan liarnya main kejar-kejaran di jalan tanpa baju. Nggak masuk angin tuh. Bahkan pas ujan deras, mama lagi-lagi teriak: jangan main ujan! Nito malah asik mancur sambil bawa sabun. Alasannya kalau main ujan kan nggak boleh. Kalau mandi? so pasti boleh. -dari kecil emang Nito udah punya bakat untuk mikir pemecahan masalah- Jadilah anak kecil mandi ujan lengkap dengan sabun. Ruasanya seuguarrrr....en no sakitmo...

Tapi itu dulu.

Kini di Belanda, walau udah diingetin jangan keluar rumah cuma modal kaos tipis pas winter-ini bukan mama lagi yang ingetin, tapi kayaknya semua orang-, Nito tetap nekad. Maklum jendela udah kotor dan kudu dibersihin. Lalu cuma dengan celana tipis dan kaos lengan panjang tipis Nito bertarung melawan laba-laba dan kotoran lain yang nempel di kaca. Suhu di luar 7 derajat Celcius. Cukup hangat untuk ukuran Januari di Belanda.

Hasilnya, tiga hari kemudian, jendela kotor lagi dipenuhi debu bawaan angin Noordzee plus demam tinggi. Ini untuk pertama kalinya Nito sakit berat di Belanda. Pekan pertama kelihatannya sok percaya diri gituh. Masuk kantor walau batuk bau reak plus ingus 24 jam keluar terus. Tapi gagah.

"Sakit gitu kok masuk?" tanya kolega.
"Kalau yang ginian nggak masalah buat gue!" jawab Nito dengan senyum tersungging koboi.

Besoknya sama dokter disuruh uitzieken alias istirahat tempat tidur. Awal pekan ini Nito tergolek lemas di tempat tidur. Dua hari nggak masuk kantor. Kepala pusing, ingus campur darah terus keluar dari idung, dada sakitnya bukan main, yang paling parah ilang nafsu makan dan nafsu-nafsu lainnya.

Tapi yang paling sedih, nih sakit ternyata menular ke Nita. Dia jadi ikutan flu. Moga-moga babietje aman di perut sana ya. Tak perlu ketularan tokh!

Makanya dengar-dengaran kata orang lain. Uhuk uhuk...(nito batuk kecil)

zondag 14 januari 2007

Ziek..



Akhirnya, akhir pekan, kami berakhir dengan sakit bersama. Demam, flu, pilek dll. Erg! Butuh istirahat.

zaterdag 6 januari 2007

Babietje is coming to town

Baju bayi

Lucu rasanya memandang baju kecil tergantung di jemuran. Tak pernah terbayang bahwa dalam hitungan enam bulan lagi-kurang lebih gitu- kami bakal kedatangan si bayi yang sampai sekarang belum tahu namanya siapa. Lucu juga kalau ngebayangin bahwa 20 tahun kemudian si anak yang dulunya bayi bakal jadi orang gede. hihihihihihi...

Baju bayi

Tapi omong-omong kok jemurnya di kamar mandi. Apa nggak ada tempat jemuran. Kan bisa juga dijemur di halaman rumah atau kalau nggak punya, kan bisa dijemur di balkon pakai tali rapia, atau kalau nggak bisa juga, jemur di pinggir jalan, gitu?

Moyang lo krupuk! ya jelas nggak bisa dong. Di sini kalau jemur kayak gitu bisa didenda. Daripada ngeluarin duit untuk denda mendingan tuh duit untuk beli baju bayi lagi. Nabung baju bayi gitu. Entar kalau dia udah nongol baju-bajunya sudah siap pakai.

Baju bayi

Eh itu kancut deket baju gede di bagian belakang jemuran punya elo bukan? gile celana dalem kok segede baju bayi gitu!

Bukan itu bukan celana dalem gue. Itu lap dapur lagi! (bekeringet dongkol)

maandag 1 januari 2007

Mendingan bakar uang



Banyak orang bilang, "gila beli mercon sebanyak itu, kayak bakar uang aja!"

Tapi jujur Nito nggak peduli. Lha bukankah kita lebih baik bakar uang, ketimbang uang bakar kita? Bukankah lebih baik kita memanfaatkan uang untuk mendatangkan kebahagiaan, ketimbang uang buat kita stress. Nito ngerti uang untuk beli mercon tentu lebih baik dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih berguna. Tapi Nito balik bertanya. Yang lebih berguna itu apa sih?

Bisa jawab? bantu orang miskin kah? bukankah bantu orang miskin tersebut juga rawan disalahgunakan?

Lagipula Yesus, Tuhannya orang Kristen, pernah bilang orang miskin selalu ada padamu, tapi Aku tidak. Ini maksudnya apa?

Maksudnya adalah orang miskin dari tahun ke tahun selalu ada dan akan tetap ada. Tapi membuat bahagia orang tertentu, itu belum tentu selalu ada. Jadi bakar mercon alias vuurwerk yang hanya setahun sekali itu adalah momen buat orang bahagia pada waktu itu. Sisanya 364 hari, Nito banyak meluangkan waktu untuk peduli dengan isu kemiskinan.

So jangan ngeributin yang satu hari itu. Tapi mari kita lihat 364 hari lainnya. Apakah anda sudah melakukan sesuatu buat orang lain?

Singkatnya bakar mercon, yang sering dilihat sebagai bakar uang, jauh lebih baik ketimbang: uang bakar kita.

Uang digunakan untuk mendatangkan kebahagian. Bukan stress dan depresi. Jadi kalau untuk mendatangkan kebahagiaan untuk orang lain itu kita terpaksa harus "bakar uang" satu hari, tak apa!

Lagipula Tuhan turut menikmati indahnya kembang api yang manusia pasang untuk Tahun Baru.

Selamat Tahun Baru 2007. De Beste Wensen!